Langsung ke konten utama

I GOT IT, S.P !!!



Hi, gaes. Genap sudah setahun lamanya tak pernah bercuap. Kali ini saya ingin berbagi cerita dalam mendapatkan gelar Sarjana Pertanian (SP), selamat membaca :) 

      Seperti halnya kebanyakan mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, berjuang mendapatkan gelar bukan suatu hal yang mudah bagi saya, ada yang menganggap skripsi adalah sebuah beban puncak untuk mendapatkan gelar tapi ada pula sebaliknya menggapnya seperti tugas biasa yang harus diselesaikan. Asistensi, perbaikan, asistensi lagi, perbaikan lagi, asistensi lagi lagi, perbaikan lagi lagi dan terus menerus bergelut seperti itu hingga akhirnya mendapatkan satu kata yang begitu didambakan yakni ACC. Rajin, adalah satu kunci untuk cepat mendapatkan kata ACC. Semakin lama kita menunda untuk memperbaiki hasil asistensi kita dari dosen pembimbing semakin lama pula waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan tahap ujian yang ada! Dan lawan kata dari rajin itulah dimana "hampir" seluruh mahasiswa tingkat akhir terjerembab. 

     Dalam program studi Agribisnis, ada 3 tahap ujian yang harus dilewati untuk mendapatkan gelar sarjana. Proposal, Hasil dan Meja. Butuh setahun lamanya bagi saya untuk menyelesaikan ketiga tahap ujian tersebut. Pada ujian proposal kemarin judul saya harus diganti. “Oke kita perbaiki lagi semuanya,” kata pembimbing saya kala itu. Saya terus berusaha mengikuti alur yang ada, mengikuti saran-saran yang diberikan oleh pembimbing saya hingga akhirnya 3 bulan kemudian saya maju ke tahap ujian hasil. Diujian hasil syukur alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Tiba saatnya saya menghadapi ujian meja. Sempat merasakan yang namanya gugup, tapi itu semua akhirnya terlewati. Hal yang paling mengharukan bagi saya tatkala panitia ujian meja membacakan riwayat hidup saya sebelum ujian dimulai dan memberikan petuah/nasehat diakhir ujian saya.

    “Sekali lagi saya sebagai panitia ujian meja, mewakili dosen pembimbing dosen penguji dan seluruh staf dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Unhas mengucapkan selamat atas kelulusan Andi Husnayanti Ahmad, S.P dan mohon maaf sebesar-besarnya jika selama ini ada hal yang tidak berkenan yang anda dapatkan dari kami. Dengan mendapatkan gelar ini, bukanlah akhir dari perjuangan anda, melainkan ini awal bagi anda untuk berjuang dalam dunia yang sesungguhnya. Semoga kedepannya  anda dapat mengharumkan nama program studi Agribisnis.”

     Kurang lebih seperti itulah yang dikatakan panitia ujian saya, Rusli M. Rukka, SP. M.Si diakhir ujian meja saya. Sempat merinding mendengarnya. 4 tahun lamanya menyandang status sebagai Maha-Siswa, begitu banyak memberi saya pengalaman. Dan cukuplah semua pengalaman, semua kisah saya selama menjadi seorang mahasiswa berada dalam satu ruang dalam hidup saya.

    Ucapan terimakasih saya tentunya kepada Allah SWT atas segala apa yang telah diberikannya selama ini. Kepada seluruh staf dosen yang tak pernah lelah berbagi ilmu dan pengetahuannya, terkhusus kepada dosen pembimbing saya Dr. Ir Rahmadanih, M.Si dan Ir. Yopie Lumoindong DES. M.Si yang sangat berbaik hati selalu menuntun saya dalam menyelesaikan skripsi, kepada dosen penguji saya Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, MS dan Ir A. Amrullah Majjika, M.Si yang banyak memberikan masukan selama ujian saya, kepada orang-orang spesial saya  alm.  AYAH  yang selalu mengajarkan saya akan kesederhanaan, kepada IBU saya yang dengan sepenuh hati memberikan kasih sayangnya, kepada ketiga kakak saya Awi, Heril dan Ranti yang selalu memberi dukungan moril maupun materil dan selalu ada mendengar keluh kesah saya, kepada sahabat saya Nunu, Acik, Poppy, Ninda, Hilda dan Khatmi yang selalu memberikan semangat, kepada teman akrab saya selama ini dikampus ila, ramus, cika, jube dan ile yang begitu banyak memberikan  cerita selama kuliah, kepada pung Jannah selaku kepala badan BP3KP Kabupaten Soppeng yang telah membantu saya selama penelitian, kepada seluruh anggota KWT Cora’Uleng dan KWT Sejahtera yang telah bersedia menjadi responden saya, kepada pung Ilham beserta istri yang turut andil membantu saya selama penelitian, kepada kak Anwar yang tak pernah mengeluh menemani saya selama penelitian, kepada kanda Ewin dan kanda Arul yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi, kepada MISEKTA dan seluruh anggotanya yang begitu banyak memberikan saya pelajaran, pengalaman, dan juga kawan, dan yang terakhir kepada ACTIION yang telah menjadi keluarga kedua saya dan memberikan sejuta cerita bagi diri saya. Terimakasih, terimakasih untuk segala sesuatunya. Kalian begitu luar biasa!!!! 

Beberapa foto yang terabadikan setelah ujian meja:
S.P, yeay~
Beloved sister another mother (Mong, Popi, Nunu, Ninda, Acik, Pida)
Teman seperjuangan terbaik dan terimut (Tari, Nani, Neng, Macci)
Calon Budok Ketje yang masih saja sempat bawakan bunga (Emi dan Mimi)
Teman-teman Actiion yang tiada duanya
My pleasure Genke yang modis abis
22 Desember 2015
    Hari ini harusnya menjadi hari bahagia yang dirasakan seluruh mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas akhirnya. Yap, GRADUATION DAY! Tapi entah kenapa yang saya rasakan justru hal sebaliknya. Ingat almarhum ayah, ingat mama yang lagi sakit dirumah, ingat masa-masa kuliah dulu, ingat selepas wisuda maka tersematlah status pengangguran, ingat ini dan itu semuanya terngiang dalam benak saya. Tiba-tiba saya merasa  "Okey Unna, you're nothing today". Euforia wisuda saya seperti tenggelam dalam suasana ketidak-semangatan. Over all, saya hanya berusaha menjadi seseorang yang lebih baik lagi kedepannya dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan hingga detik ini (:
Unna SP, Chika SP, Ramus SP
Cekrekkk
Nb khusus ile, cepat nyusul yangs
Ekspresi habis nangis dan senyum terpaksa tapi dapat pelukan semangat dari sahabat termanis
Kegiatan rutin yang dilakukan setelah wisuda, syukuran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mas Boy

Sumber Gambar: limakata.wordpress.com Namanya Mas Boy. Salah seorang teman akrabku semasa kuliah. Tempo hari dia bercerita tentang kisah cintanya yang kandas dengan seorang gadis yang telah dipacarinya 4 tahun lamanya. Hatinya bergejolak, merasa semuanya tak adil baginya. Hubungannya harus terhenti semenjak sang gadis berada di kota yang berbeda dengannya. Kali ini gadis itu sungguh beruntung, ia berhasil mencapai angannya di kota dimana saat ini ia berada . Tapi siapakah gerangan yang selalu menemaninya selama ini? Dialah Mas Boy. Dengan penuh perjuangan, pengorbanan dan bahkan kesetiaan, ia terus berada disisi sang gadis. Kala itu Mas Boy bertanya, “Mengapa seorang wanita sangat mudah berubah rasa?” Aku menjawabnya dengan senyum. Aku tahu persis bagaimana perasaan sang gadis itu. Dan aku juga dapat merasakan hal   yang dirasakan Mas Boy saat itu. Mungkin saja sang gadis telah menemukan kenyamanan lain. Mungkin juga ada rasa bosan yang dirasakannya terhadap hubun...

Alhamdulillah

Alhamdulillah, 27 tahun yang lalu Allah menakdirkanku untuk hadir didunia Menjadi bagian dari keluarga yang begitu hangat dan senantiasa memberiku support Keluarga yang menjadi tempat ternyaman dalam berkeluh kesah dan berbagi kisah Dan semoga menjadi keluarga hingga jannahNya Aamiin Alkisah, 23 Januari 2020 IG – sapaannya. Aku mendapat wa darinya. Dia meminta waktuku untuk berjumpa, bukan berjumpa berdua tapi bersama salah seorang sahabatnya. Kutanya perihalnya, jawabnya hanya ingin ngobrol santai tapi serius. *** Salah seorang sahabatku (Sri) menelpon. Dia memberiku kabar bahwa IG telah menelponnya dan bertanya beberapa hal tentangku. Setelah mendengar penjelasannya, pertanyaan yang keluar dari mulutku “bagaimanami?’ jawabnya simple “kauji”. 30 Januari 2020 Aku memutuskan untuk berjumpa dengan IG. Pikirku hanya ada aku, IG dan sahabatnya, ternyata satu orang tak terduga juga ikut nimbrung 😅. Setelah bercerita kurang lebih d...