Langsung ke konten utama

Daisy




Sumber Gambar: coutryliving.com


Daisy, adalah sejenis bunga matahari berukuran kecil. Terinspirasi dari film korea yang berjudul daisy, menceritakan tentang cinta tersembunyi. Cinta yang tak pernah terungkapkan. Well, ini adalah cerpen saya yang kedua (yang pertama berjudul Cinta datang terlambat). Kali ini cerpennya pake bahasa ghaullll dikit (lho-gue) hehhee. Selamat Membaca :)

Rabi: “Ga, gue pernah mimpiin lho”
Dirga: “Oh ya? Mimpiian apa emangnya Bi?”
Rabi: “Gue mimpiin lho kecelakaan ga...”
Dirga: “Loh, kenapa mesti kecelakaan? Kenapa mesti gue yang lho mimpiin?”
Rabi: “Gue juga gak tau, yang jelas saat itu gue tidur pas magrib.”
Dirga: “Oh, pantes aja Bi lho mimpi buruk. Lho sih tidurnya magrib”
*(lho gak tau ga, gimana cemasnya gue pas mimpiin lho. Gimana pengennya gue tau kondisi lho, tau keberadaan lho saat itu)
***
Dirga, salah seorang siswa SMA Nusabakti terkenal akan kewibawaannya. Menjadi salah seorang pria yang banyak digemari wanita karna sikapnya yang ramah. Merupakan Ketua Basket salah satu kegiatan ekstarkulikuler yang cukup diminati banyak siswa.
Rabi, merupakan seorang siswi SMA Nusabakti. Gadis biasa, moodyan dan berjiwa sosial. Memiliki jabatan sebagai Asisten Tim Basket. Selalu dan sebisa mungkin bersikap baik kepada orang lain. Gadis yang memiliki begitu banyak impian.
***
SMA Nusabakti merupakan salah satu SMA yang cukup terkenal di Kota Bandung. Seluruh siswa/siswi diwajibkan mengambil minimal satu kegiatan ektrakulikuler. Melahirkan lulusan berkualitas dari segi akademik dan loyalitas dari segi non-akademik menjadi salah satu misi yang dimiliki SMA Nusabakti.
Sejak kecil Rabi sangat suka melihat orang bermain basket. Menurutnya satu-satunya olahraga terkeren cuman basket. Basket selalu mengingatkannya pada Alm. Papanya. Kado terakhir yang ia dapat sebelum akhirnya Papanya meninggal adalah bola basket.
Memasuki SMA Nusabakti Rabi memutuskan untuk mengambil ekskul Basket. Ia sama sekali tak tertarik dengan ekskul inti seperti OSIS, Paskib, PMR, ataupun Pramuka. Saat itu peminat ekskul Basket sudah mengantre untuk mengambil formulir pendaftaran. Karna tidak handal dalam bermain basket Rabi memutuskan untuk menjadi Asisten Tim Basket. Persyaratan untuk menjadi Asisten Tim Basket tidaklah mudah. Ia harus melawati beberapa tahap penyeleksian.
Sementara Rabi menunggu hasil dari tahap penyeleksiannya menjadi calon Asisten Tim Basket ia memutuskan untuk bergabung bersama penonton melihat pertandingan Basket yang sedang berlangsung.
“Gilaaaaaa, Dirga keren bingiiiiit girls”, sahut salah seorang gadis yang daritadi memandangi sosok pria no punggung 7 yang sedang bermain di lapangan Basket. “Iya nihhh, meleleh gue ngeliatinnya”, sambung gadis yang ada disebelahnya.
Dalam hati Rabi berkata, “Well, Gaya bermain basket no punggung 7 gue akuin memang keren sih. Tapi biasa aja kaliii, pemain yang lain juga nggak kalah bagusnya.”
***
Beberapa jam kemudian pengumuman hasil penyeleksian Asisten Tim Basket telah keluar. Rabi Wulandari dinyatakan LULUS sebagai Asisten Tim Basket. Senyum simpul terlukis indah dari bibir Rabi.
Keesokan harinya Rabi diwajibkan untuk bertemu dengan tim basket SMA Nusabakti di basecamp. Pertama kalinya tampil sebagai Asisten Tim Basket membuat Rabi harus memperkenalkan diri.
Rabi: “Halo, nama gue Rabi Wulandari. Gue anak X4. Gue berasal dari SMP Sukamulia. Mohon kerjasamanya” *shinesmile*
Dirga: “Gue Dirga, ketua Tim Basket tahun ini. Samping Gue namanya Prima, sampingnya lagi bernama Omen, trus sampingnya lagi bernama Rafi dan yang diujung sana bernama Bojes. Masih ada lagi sih pemain cadangan lainnya tapi lain waktu gue kenalin deh saat mereka ngumpul semua”.
Rabi: “Oh, iya bang... Mohon bimbingannya yah Bang”
Dirga: “Udah, disini tuh nggak usah pake panggilan abang teteh semacamnya. Eskul basket gak ngenal namanya senioritas, panggil namanya aja langsung”.
Rabi menganggukkan kepala mengisyaratkan kepahamannya..
***
Tiga kali dalam seminggu merupakan jadwal latihan bagi para pemain Basket. Pak Bekti merupakan pelatih Basket SMA Nusabakti sejak 5 tahun yang lalu selalu menginstruksikan kepada para tim pemain basket untuk pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai latihan. Dan seorang Asisten Tim Basket diwajibkan untuk ikut serta saat pemanasan. Lari mengelilingi SMA Nusabakti merupakan salah satu cara dalam pemanasan yang diterapkan olehnya.
Hubungan baik terjalin antara Rabi dengan pemain basket lainnya. Karna Rabi memiliki sikap ramah membuatnya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk akrab dengan mereka. Beberapa minggu berlalu, Rabi dengan tekun mengikuti pemanasan lari mengelilingi SMA Nusabakti bersama pemain basket lainnya. Suatu waktu Rabi berada jauh dari pemain basket lainnya. Ia sulit mengatur nafasnya yang tak beraturan.
“Kenapa Bi?” Tanya Dirga. “Ahh, gue istirahat bentar deh ga. Gue capek, nafas gue udah gak nyampe nih”, balas Rabi. “Ayok dong bi, lho gak boleh berenti kalo sedang lari. Semakin lho berusaha untuk berenti semakin capek lho rasa. Coba deh lari kecil-kecil aja dulu”, bujuk Dirga. “Iya iyaaa, cerewet banget sih”, ejek Rabi.
***
Tak terasa pertandingan Basket antar sekolah yang tiap tahunnya ditunggu-tunggu akan segera tiba. Latihan rutin dilaksanakan agar juara umum dapat direbut kembali oleh SMA Nusabakti. Pertemuan Rabi dengan Dirga serta pemain basket lainnya sangatlah intens.
Acap kali ketika Dirga dkk sedang bermain Basket, dari kejauhan Rabi mengamati dengan seksama cara bermain Dirga. Entah apa yang membuatnya akhir-akhir ini sering memandang Dirga secara sembunyi-sembunyi. Yang pasti tiap kali Dirga memimpin permainan Basket, Rabi merasakan ada sesuatu yang janggal pada dirinya.
Suatu waktu Rabi memutuskan untuk mengirimkan Dirga sebuah pesan.
“Ga, tetap semangat yahh.. Gue lupa tadi nyampeinnya di sekolah hhe”
Menit demi menit berlalu, tak ada tanda sms balasan dari Dirga. Rabi lantas berpikir, “bego banget sih gue, ngarepin balasan dari Dirga”.
***
Pertandingan Basket antar sekolah akhirnya berlangsung. Satu per satu SMA gugur melawan SMA Nusabakti. Hingga akhirnya SMA Nusabakti memperoleh juara umum.
***
Suatu hari Rabi mendapat kabar bahwa Dirga nembak salah satu teman sekelas Rabi. Seneng atau sedih, Rabi tak tahu perasaannya saat itu berada diposisi yang mana. Yang pasti saat itu katanya Dirga gak diterima...
***
Setahun kemudian Rabi mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Los Angles. Perpisahan Rabi dengan teman-teman SMAnya cukup membuat hatinya sedih. Terutama ketika harus berpisah dengan Dirga.
Sebelum keberangkatan Rabi ke LA, Dirga berulang tahun. Harapannya menjadi orang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun. Saat malam tiba Rabi memutuskan untuk mengirimkan SMS ke Dirga.
“Happy birthday ga, semoga sukses, sehat dan bahagia selalu. Amin.. J
Beberapa menit kemudian HP Rabi bunyi, sebuah SMS dari Dirga
“Amin, Makasih Rabi”
Jawabannya memang hanya sesimple itu. “Apa yang lho harapkan sih Bi? Ngarep Dirga nanyanyi kabar lho, nanyanyin keberangkatan lho, kesiapan lho . Bego’ lho Bi”,gerutu Rabi dalam hati.
***
3 tahun kemudian...
Rabi kembali ke Indonesia, beberapa temannya sewaktu di SMA Nusabakti menyambut kedatangannya. Suatu hari mantan pemain tim Basket ngadain reuni di salah satu restoran yang ada di Bandung.
Setelah lama tak berjumpa, keseruan cerita terjalin diantara mereka. Saat itu sosok yang telah lama Rabi rindukan duduk tepat disampingnya.
Dirga: "Hai Bi, apa kabar lho?”
Rabi: “Gue baik, seperti yang lho liat. Lho sendiri gimana ga?”
Dirga: “Gue alhamdulillah baik juga. Ah, sombong lho Bi tinggal di LA nggak pernah ngabarin kita-kita”.
Rabi: “Hahhhaaa, gue sengaja kaliii. Pengen aja ngelupain kalian semua”.
Dirga: “Idihhh, jahat lho bi.. Mentang-mentang jadi bule dadakan”.
Rabi: “Hahhahhh, canda dehh guee.. Ga, gue kangen masa-masa saat kita di SMA Nusabakti”.
 Dirga: “Cup cup cuppp. Apasih yang lho kangenin?”
Rabi: “Iya ga, gue inget gimana ribetnya ngurusin kalian semua. Gue juga inget dimana gue seriiiiing banget ngeliatin seseorang yang sama sekali gak pernah noleh balik ngeliatin gue. Gue inget gimana gue berharap tiap malam ada SMS dari seseorang yang muncul dari balik layar handphone gue. Gue inget gimana rasanya saat tahu orang itu ternyata sukanya sama orang lain”
Dirga hanya termenung..
“Tapiii, di LA gue udah putusin. Gue harus move on. Gue harus belajar buka hati gue buat orang-orang yang mencintai gue. Gue sempet berpikir disaat Tuhan telah mengirimkan kepada kita seseorang yang dengan tulus mencintai kita, kenapa kita sering kali mengharapkan orang yang tidak mencintai kita?” lanjut Rabi.
Dirga hanya termenung...
“Hmm, sekarang gue pengen nemuin kebahagiaan gue”, tambah Rabi.
Dirga: “Tapi Bi, kenapa waktu itu lho gak bilang langsung aja ke orang itu soal perasaan lho?”
Rabi: “Bedalah ga, itulah sulitnya menjadi seorang wanita. Harus nunggu si pria agar lebih awal mengutarakan isi hatinya”
T  A M A T








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mas Boy

Sumber Gambar: limakata.wordpress.com Namanya Mas Boy. Salah seorang teman akrabku semasa kuliah. Tempo hari dia bercerita tentang kisah cintanya yang kandas dengan seorang gadis yang telah dipacarinya 4 tahun lamanya. Hatinya bergejolak, merasa semuanya tak adil baginya. Hubungannya harus terhenti semenjak sang gadis berada di kota yang berbeda dengannya. Kali ini gadis itu sungguh beruntung, ia berhasil mencapai angannya di kota dimana saat ini ia berada . Tapi siapakah gerangan yang selalu menemaninya selama ini? Dialah Mas Boy. Dengan penuh perjuangan, pengorbanan dan bahkan kesetiaan, ia terus berada disisi sang gadis. Kala itu Mas Boy bertanya, “Mengapa seorang wanita sangat mudah berubah rasa?” Aku menjawabnya dengan senyum. Aku tahu persis bagaimana perasaan sang gadis itu. Dan aku juga dapat merasakan hal   yang dirasakan Mas Boy saat itu. Mungkin saja sang gadis telah menemukan kenyamanan lain. Mungkin juga ada rasa bosan yang dirasakannya terhadap hubun...

Alhamdulillah

Alhamdulillah, 27 tahun yang lalu Allah menakdirkanku untuk hadir didunia Menjadi bagian dari keluarga yang begitu hangat dan senantiasa memberiku support Keluarga yang menjadi tempat ternyaman dalam berkeluh kesah dan berbagi kisah Dan semoga menjadi keluarga hingga jannahNya Aamiin Alkisah, 23 Januari 2020 IG – sapaannya. Aku mendapat wa darinya. Dia meminta waktuku untuk berjumpa, bukan berjumpa berdua tapi bersama salah seorang sahabatnya. Kutanya perihalnya, jawabnya hanya ingin ngobrol santai tapi serius. *** Salah seorang sahabatku (Sri) menelpon. Dia memberiku kabar bahwa IG telah menelponnya dan bertanya beberapa hal tentangku. Setelah mendengar penjelasannya, pertanyaan yang keluar dari mulutku “bagaimanami?’ jawabnya simple “kauji”. 30 Januari 2020 Aku memutuskan untuk berjumpa dengan IG. Pikirku hanya ada aku, IG dan sahabatnya, ternyata satu orang tak terduga juga ikut nimbrung 😅. Setelah bercerita kurang lebih d...

I GOT IT, S.P !!!

Hi, gaes. Genap sudah setahun lamanya tak pernah bercuap. Kali ini saya ingin berbagi cerita dalam mendapatkan gelar Sarjana Pertanian (SP), selamat membaca :)        Seperti halnya kebanyakan mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, berjuang mendapatkan gelar bukan suatu hal yang mudah bagi saya, ada yang menganggap skripsi adalah sebuah beban puncak untuk mendapatkan gelar tapi ada pula sebaliknya menggapnya seperti tugas biasa yang harus diselesaikan. Asistensi, perbaikan, asistensi lagi, perbaikan lagi, asistensi lagi lagi, perbaikan lagi lagi dan terus menerus bergelut seperti itu hingga akhirnya mendapatkan satu kata yang begitu didambakan yakni ACC. Rajin, adalah satu kunci untuk cepat mendapatkan kata ACC. Semakin lama kita menunda untuk memperbaiki hasil asistensi kita dari dosen pembimbing semakin lama pula waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan tahap ujian yang ada! Dan lawan kata dari rajin itulah dimana "hampir" seluruh mahasisw...